Tahun Kabisat

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap 4 tahun sekali, bulan februari akan bertambah satu hari menjadi 29 hari. Dan hari itu terjadi pada tahun 2016 ini, bahkan hari ini sedang kita rasakan. Banyak dari kita yang sudah tahu bahwa tahun kabisat itu muncul setiap 4 tahun sekali. Tapi sedikit yang tahu bagaimana hitung-hitungan yang terjadi sehingga tahun kabisat ini muncul. Saya mengutip hitung-hitungan ini dari facebook guru kimia ketika saya SMK dulu [tentunya sudah minta izin dahulu untuk menulisnya disini].


Berikut alasan mengapa ada yang namanya tahun kabisat. 

Sistem kalender masehi menggunakan sistem matahari (solar system). Artinya, waktu setahun kalender masehi adalah waktu yang diperlukan bumi untuk mengelilingi matahari (revolusi bumi), yakni selama 365,242199 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, atau sedikit lebih kecil dari 365 seperempat hari.

Karena waktu revolusi bumi tidak tepat selama 365 hari atau 366 hari maka jumlah hari dalam setahun dibuat 365 hari dan setiap 4 tahun sekali dibuat 366 hari. Tahun dimana jumlah harinya 366 inilah yang disebut tahun kabisat (leap year).

Mungkin anda sekarang sudah memahami kenapa ada tahun kabisat.

Tapi sudah selesaikah masalahnya jika setiap 4 tahun ditambahkan 1 hari menjadi 366 hari? 
Ternyata belum.

Penambahan 1 hari setiap 4 tahun justru menimbulkan masalah baru karena ternyata waktu revolusi bumi pun tidak tepat 365 seperempat hari tapi kurang sedikit. Akibatnya adalah akan ada kelebihan sekitar 0,007801 hari (11 menit 14 detik) setiap 4 tahun.

Bagaimanakah cara mengatasinya?

Caranya adalah dengan mengurangkan 1 hari pada tahun kabisat setiap 100 tahun sekali. Artinya pada tahun 2100, 2200 y.a.d. meskipun kelipatan 4 (habis dibagi 4) namun bukanlah tahun kabisat. Untuk membuktikannya, silakan ketik formula =DATE(2100,2,28)+1 atau =DATE(2100;2;28)+1 di Microsoft Excel maka hasilnya pasti 3/1/2100 atau 1-Mar-2100 bukan 29-Feb-2100.

Setelah penyesuaian ini apakah masalahnya sudah selesai?

Ternyata belum juga selesai. Pengurangan 1 hari setiap 100 tahun menyebabkan jumlah hari menjadi berkurang lagi selama 0.2199 hari atau sekitar 5 jam 16 menit 39 detik setiap 100 tahun sekali.

Bagaimana cara mengatasinya?

Caranya adalah dengan menambahkan kembali 1 hari setiap 400 tahun sekali sehingga tahun 2400, 2800 kembali menjadi tahun kabisat. Untuk membuktikannya, silakan ketik formula =DATE(2400,2,28)+1 tau =DATE(2400;2;28)+1di Microsoft Excel maka hasilnya pasti 2/29/2400 atau 29-Feb-2400.

Sudah selesaikah masalahnya?

Sejujurnya belum, karena akan kembali terjadi kelebihan hari selama 0,1204 hari atau sekitar 2 jam 53 menit 23 detik setiap 400 tahun. Oleh sejumlah ahli kelebihan hampir 3 jam setiap 400 tahun atau sekitar 26 detik per tahun dapat ditoleransi.

Jadi sekarang kita telah mendapatkan definisi tahun kabisat yang bukan saja tahun yang habis dibagi 4, melainkan definisi baru:

"Tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 400 dan 4, namun tidak habis dibagi 100"

Artinya, jika habis dibagi 400 maka tahun itu pasti tahun kabisat. Tapi jika habis dibagi 4 belum tentu tahun kabisat. Tahun yang habis dibagi 4 tersebut adalah tahun kabisat jika tidak habis dibagi 100.

Hmmm. Agak pusing memang bacanya, tapi coba baca untuk yang kedua kali bahkan ketiga kalinya, maka kita akan mengerti bagaimana hitung-hitungannya. Demikianlah pembahasan tentang tahun kabisat ini. Empat tahun dari sekarang lagilah baru kita bisa menulis sesuatu di tanggal 29 Februari ini.

Yogyakarta, 29 Februari 2016
Previous
Next Post »