Setelah begitu lama tidak utak atik ini blog, kemaren dapat
"ilham" untuk menulis. Jadi ceritanya, kemaren lagi buat tugas kuliah
meresume buku yang berjudul "Cyberspace Cybercrimes Cyberlaw – Tinjauan
Aspek Hukum Pidana", nah ada satu pembahasan tentang OSI Layer. Hebat juga
ya, buku hukum ada penjelasan OSI Layer, dan yang lebih hebatnya, penjelasan
yang diberikan itu yang paling gampang diterima di akal. Karena selama ini saya
belajar tentang OSI Layer itu harus lama mencerna. Untuk hasil resume buku
tersebut sendiri nanti akan ada postingan lebih lanjut ya. Sekarang mari kita
bahas dulu tentang OSI Layer ini.
Jadi bagi yang lagi belajar tentang Jaringan Komputer, OSI
Layer ini adalah pondasinya. OSI Layer yang menggambarkan tentang bagaimana
perjalanan data itu bisa terjadi dan siapa saja yang terlibat. Protokol OSI
terdiri dari 7 (tujuh) lapisan yang tersusun secara hierarkis. 7 OSI tersebut
seperti gambar dibawah ini.
Setiap lapisan atau layer memiliki fungsinya masing-masing
mulai dari paling bawah hingga lapisan paling atas. Jika ada data yang masuk ke
lapisan terbawah, maka lapisan tersebut akan menjalankan fungsinya dan
meneruskannya ke lapisan yang ada diatasnya. Dengan demikian, keberhasilan
fungsi atau layanan satu lapisan sangat bergantung pada lapisan sebelumnya dan
lapisan tersebut untuk lapisan berikutnya.
- Layer yang paling bawah yaitu layer fisik (Physical Layer) berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan yang digunakan (seperti kabel UTP atau FO), metode persinyalan, dan sinkronisasi bit. Selain itu juga berfungsi untuk mentransmisikan sinyal seperti sinyal wifi. Jadi gampangnya, layer fisik bertanggung jawab mengurusi media fisik yang digunakan.
- Layer kedua yaitu Layer Data Link berfungsi melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses (packet & data stream). Gampangnya, layer data link akan mengubah bit-bit yang diproses layer fisik agar dapat diproses ke layer berikutnya. Karena layer fisik berkomunikasi dengan bit 1 dan 0, sehingga tugas layer data link merubahnya menjadi data untuk diproses.
- Layer ketiga yaitu Network Layer (Lapisan Jaringan), memiliki peranan dalam pengamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket-paket melalui jaringan; membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan; dan mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi. Kepanjangan ya? Singkatnya, Network Layer bertugas mengarahkan paket atau data ini, mau dikemanakan. Ibaratnya dia yang menentukan alamat pengirimannya mau dikemanakan. Jadi Router itu dapat dikategorikan perangkat yang bekerja di Layer Tiga.
- Layer keempat yaitu Transport Layer berperan dalam mengatur alur (flow control) kuantitas dan kualitas data agar data sampai ketujuan secara utuh. Selain itu, transport layer berfungsi dalam mengurutkan paket (packet sequencing) segmen-segmen data dan menyusunnya kembali. 'Menjelimet' kah? Ya gampangnya, si layer ini bertugas menjaga agar paket atau data yang telah diarahkan tujuannya oleh si layer Network dapat sampai ke tujuannya.
- Layer kelima yaitu Session Layer (lapisan sesi) berperan dalam memulai koneksi dan menjaga koneksi antara sistem. Peranan lapisan ini adalah mengatur "handshake" sistem komunikasi. yaitu menegoisasikan atau mengatur koneksi, memulai koneksi, menjaganya, dan memastikan bahwa informasi yang dipertukarkan selama koneksi berlangsung tetap sinkron. Ya gampangnya, si layer kelima bertugas agar koneksi yang telah diarahkan si layer tiga dan dijaga si layer keempat sampai ke tujuan, si layer kelima akan menjaga agar koneksi 2 arahnya tetap berlangsung dan sinkron.
- Lapisan keenam yaitu Presentation Layer (lapisan presentasi) berperan dalam memastikan data yang dikirimkan dari satu pihak akan diterima dalam format yang dapat dimengerti oleh pihak lainnya. Lapisan ini juga bertanggung jawab melakukan enkripsi/dekripsi data, kompresi data, konversi set karakter, interpretasi perintah grafis, dan beberapa lainnya. Simpelnya, si layer ini bertugas agar merubah paket yang akan dikirimkan dapat dipahami pihak tujuan.
- Lapisan terakhir yaitu Application Layer berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi untuk menentukan layanan yaringan mana yang akan dibutuhkan. Lapisan aplikasi berperan dalam menjamin keterpercayaan data dari satu titik ke titik lain. Jadi layer ini adalah bentuk software yang menggunakan jaringan.
Jadi kesimpulannya. Layer pertama bertugas sebagai bentuk
lapisan fisik dari jaringan itu seperti Wifi, Fiber Optic. Layer kedua akan
merubah bit bit yang diterima wifi atau FO dari tetangganya (sumber yang
menghubungi) dan diarahkan ke layer ketiga. Lalu layer ketiga akan mencek, data
yang diterima dari mana. Setelah diketahui data diterima dari mana (ibaratnya
sudah dikenal) layer tiga penerima tadi akan menghubungi layer tiga sumber
kemudian meminta bantuan layer empat untuk menjaga agar dapat menghubungi si
sumber dan mengatakan "saya kenal kamu, lalu kamu mau apa?" Kemudian setelah dapat menghubungi sumber,
layer kelima akan bertanggung jawab menjaga agar kedua koneksi ini dapat terus
berlangsung dan tersinkronisasi. Selanjutnya layer keenam akan saling bertukar
data (maksudnya, tadi kan layer ketiga bertanya, kamu mau apa? nah layer enam
ini akan berkomunikasi). Setelah berkomunikasi, layer keenam akan
menterjemahkan hasil komunikasinya agar dipahami layer ketujuh. Selanjutnya
layer tujuh yang memproses "mau apa" nya si sumber tadi. Begitu lebih
kurang maksud dari OSI Layer. Ada pertanyaan atau saran? Silahkan hubungi via
komentar ya.
Daftar Pustaka
- Sitompul, Josua. "Cyberspace Cybercrimes Cyberlaw – Tinjauan Aspek Hukum Pidana". Jakarta:TataNusa. 2012.
- http://ccna5.com/wp-content/uploads/2010/06/Osi-Layer-Model.gif, diakses pada 12 Agustus 2015.
Sign up here with your email
2 komentar
Write komentar:3 :3 mantap dik
Replymakasih om rian :D jadi semangat buat ngepost lagi. hahaha
Reply