Mudik.. Mudik..

Mudik oo mudik. Sebuah tradisi di Indonesia yang telah berlangsung dari dulu. Setiap akhir ramadhan dan menjelang idul fitri, semua warga Indonesia berlomba-lomba pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi orang tua, saudara, dan teman-teman. Sebuah tradisi yang saat saya masih tinggal bersama orang tua saya menurut saya hal yang sia-sia. Menghabiskan tabungan dalam setahun untuk pulang ke kampung halaman hanya beberapa hari. Mungkin bagi yang mempunyai kampung halaman dekat, tidak menjadi masalah. Menurut saya ketika itu, ngapain sih tiap lebaran harus pulang? Tidakkah melihat resikonya yang sangat tinggi? Setiap tahun ratusan dan bahkan ribuan jiwa menjadi korban akibat sebuah tradisi ini. Ya pokoknya dulu saya mengatakan jelek terhadap tradisi ini .


Namun semua itu berbalik ke diri saya setelah saya berada jauh dari kampung halaman dan orang tua. Seiring dengan semakin dekatnya waktu idul fitri, hasrat untuk pulang dan berkumpul bersama keluarga menjadi sangat besar, akhirnya apa? Setelah jauh, saya pun mengikuti tradisi tersebut. Ya, sayapun akan menjadi peserta mudik tahun ini dengan akan pulang ke Riau. Beginilah perasaan yang dirasakan para pemudik tiap tahunnya akan kecintaan mereka ke orang tua, kampung halaman, dan ingin sekedar berhari raya bersama keluarga. Oh kalah tau betapa beratnya rasa ketika lebaran tidak sama orang tua, saya tidak akan menjudge para peserta mudik tiap tahunnya. Minta maav saya sampaikan kepada semua peserta mudik yang dulu saya bilang kalau kalian melakukan hal sia-sia dengan mengikuti tradisi mudik. Ternyata mengobati kerinduan akan keluarga dan orang tua itu lebih berharga dari pada uang yang kita miliki. 

Walaupun saya baru 2 bulan berada di Jogja dan jauh dari keluarga, tetap saja ingin rasanya berhari raya bersama keluarga. Esok, saya akan berangkat ke Pekanbaru, dan resmi menjadi peserta mudik tahun ini, ya walaupun mudiknya tidak seperti di TV yang berdesak-desakan, macet, panas, dan lain sebagainya, tapi tetap saja, saya akan terdata sebagai peserta mudik. Semoga perjalanan saya esok selamat sampai tujuan. Mudik.. Mari Mudik.. Mudik.. Mudik..


Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Rian Pradikta
AUTHOR
5 Juli 2015 pukul 19.59 delete

ayo.. ditunggu kehadirannya di pekanbaru..

Reply
avatar